Senin, 03 Mei 2010

FPI BUBARKAN SEMINAR WARIA

Liputan6.com, Depok: Puluhan orang yang tergabung dalam Front Pembela Islam (FPI) dan Laskar Pembela Islam (LPI) mendatangi Hotel Bumi Wiyata di Jalan Margonda Raya, Beji, Depok, Jawa Barat, Jumat (30/4). Sekalipun polisi mencoba menghadang, massa yang hendak membubarkan acara para waria (wanita pria) ini tetap menerobos ke hotel.

Di sebuah ruangan tempat berlangsungnya acara, massa kembali dihadang. Namun, lagi-lagi aparat kepolisian, baik dari Kepolisian Sektor Beji maupun Kepolisian Resor Depok, tak mampu menghalaunya. Sontak, acara yang sedang berlangsung di ruangan tersebut menjadi rusuh.

Massa yang sudah dibakar emosi meminta acara dibubarkan. Bahkan, sejumlah gelas dan piring hancur menjadi sasaran amuk massa. Salah seorang pembicara yang juga perwakilan dari Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, Zaenal Abidin, turut menjadi sasaran kemarahan massa saat mencoba menjelaskan materi acara. Salah seorang anggota FPI pun memukulnya. Usai beraksi, massa pun membubarkan diri. Kendati demikian, mereka tetap mengancam akan kembali jika acara tetap berlangsung.

Terkait peristiwa itu, menurut Kepala Polres Depok Komisaris Besar Pol. Saidal Mursalin, pihaknya masih menyelidiki aksi pembubaran paksa oleh FPI. Ia juga mengatakan penyelenggara meminta izin untuk melakukan seminar, namun belum diketahui akan dilakukan kontes waria atau tidak.

Buat menghindari amuk massa yang lebih besar ke Hotel Wiyata, para waria langsung dievakuasi polisi dengan menggunakan bus yang dikawal. Sedangkan sejumlah personel Polres Depok masih berjaga-jaga.(ANS)
(II)

Depok, (tvOne), Front Pembela Islam Kota Depok membubarkan secara paksa acara kontes waria yang digelar di Hotel Bumiwiyata, Kota Depok, Jawa Barat, Jumat (30/4). Ketua Front Pembela Islam (FPI) Kota Depok Habib Idrus Al Gadri mengatakan acara tersebut tidak pantas dilakukan di Depok yang merupakan kota agamis dan mayoritas penduduknya muslim.

Selain itu, kata dia, acara kontes waria tersebut ilegal karena tidak memiliki izin dari tokoh masyarakat setempat, Pemerintah Kota Depok dan polisi. Puluhan anggota FPI mendatangi tempat kontes waria dengan mengendarai sepeda motor sekitar pukul 10.30 WIB, lengkap dengan atribut khasnya.

Mereka langsung masuk ke tempat acara tersebut dan membubarkan secara paksa, sehingga para waria tersebut berhamburan keluar. Habib mengatakan, jika kontes waria tersebut tetap dilakukan maka ia akan mendatangkan lebih banyak massa FPI.

Sementara itu, Ketua Forum Komunikasi Waria Indonesia (FKWI) wilayah Indonesia Barat, Merlyn Sofjan membantah adanya acara kontes waria. "Kami kumpul di sini untuk melakukan pelatihan, pembekalan hukum dan HAM, bukan kontes-kontesan," kata Merlyn.

Kalaupun nantinya ada kontes dengan berbusana daerah, jelasnya, itu hanya merupakan sebuah rangkaian saja bukan acara utama. "Mereka akan kontes dengan mempresentasikan pelatihan yang telah didapat sebelumnya," katanya.

Merlyn bertekad acara tersebut akan terus dilanjutkan hingga sesuai jadwal. "Kami akan lanjutkan acara tersebut hingga selesai," ujarnya.Acara pelatihan hukum dan HAM diselenggarakan selama tiga hari yaitu mulai 29 April hingga 1 Mei 2010.

Menurut dia, acara tersebut merupakan salah satu bentuk upaya Komnas HAM memberikan pengetahuan terhadap kelompok yang terpinggirkan. Kalau acara tersebut digugat, kata dia, itu berarti terjadi pelanggaran HAM. "Mereka seharusnya berfikir positif tentang kegiatan kita," katanya.

Mengenai tidak adanya izin dari tokoh masyarakat, polisi dan Pemkot Depok, ia mengatakan bahwa acara tersebut digagas oleh Komnas HAM, jadi segala sesuatunya telah diurus oleh Komnas HAM. Dalam peristiwa tersebut tidak terjadi kekerasan fisik, tetapi banyak gelas-gelas yang dipecahkan. (Ant)

(III)

DEPOK- Belasan anggota Front Pembela Islam membubarkan Seminar Hak Asasi Manusia (HAM) untuk waria yang sedang berlangsung di Hotel Bumi Wiyata Depok, Jumat (30/4).

Menurut Ketua FPI Kota Depok, Habib Idrus Al-Gadri acara tersebut ilegal. Pasalnya kegiatan yang melibatkan waria dari 32 provinsi itu dituding tidak meminta izin dari tokoh masyarakat di Depok, Pemerintah Kota Depok dan kepolisian. "Depok adalah kota yang agamis dan mayoritas Muslim,” ujarnya.

Sementara itu menurut Ketua Forum Waria Indonesia, Merin Sofyan, yang hadir pula dalam acara tersebut, seminar yang diadakan pagi itu murni pelatihan Hukum dan HAM. "Jadi, tak ada alasan untuk membubarkan acara karena tak ada yang yang negatif dari kegiatan tersebut," ujarnya. Ia pun mengatakan pihaknya pun siap jika FPI hendak menyerang lagi.

Kapolres Depok, Saidal Mursalin mengatakan sebelumnya acara tersebut sebenarnya sudah meminta izin resmi dari pihaknya. Diakuinya permohonan surat tersebut berisikan pemberitahuan yang langsung ditandatangani Komnas HAM.

Namun dikatakannya, pihaknya tidak akan mengizinkan suatu acara berlangsung bila tak berjalan kondusif. "Karenanya mereka (penyelenggara) harus bermediasi dengan massa agar acara tetap bisa diselenggarakan,” katanya.

Kejadian tersebut terjadi pukul 11.00 WIB. Saat dibubarkan 25 waria dari sejumlah daerah di Indonesia ketakutan dan berhamburan.


2 komentar:

  1. Salam,

    Lebih bagus lagi jika dilampirkan dengan foto-foto dan juga clip video...moga sukses

    BalasHapus
  2. Bener, Pria itu butuh sesuatu yg visual. G hanya tulisan2. Beberapa gambar akan lebih mempercantik lagi. Atau mungkin video, biar g bikin bosen gitu =="

    BalasHapus

 
© 2010 GAY MUSLIM INDONESIA - All Rights Reserved
Pink Blogging | Designer | Coder | Distributors